Masyarakat Batak Karo menyebut Gunung Sibayak dengan sebutan "Gunung Raja". Gunung Sibayak merupakan gunung berapi dan meletus terakhir tahun 1881. Gunung Sibayak terletak sekitar 50 km barat daya kota Medan.
Dalam perjalanan menuju Gunung Sibayak, di sepanjang jalan akan terlihat pemandangan suasana tradisional pedesaan, berupa rumah-rumah adat Batak Karo yang telah berusia sekitar 250 tahun. Banyak terdapat sumber air panas di sekitar Desa Semangat Gunung dan di Gunung Sibayak. Di kaki Gunung Sibayak terdapat sumber air panas yang sering didatangi para wisatawan. Uap airnya mengandung belerang, sehingga tercium agak menyengat. Kondisi alamnya masih natural, dipenuhi pepohonan bambu dan rotan.
Pada Minggu dini hari, biasanya pukul 02.00 merupakan waktu favorit bagi para pendaki untuk naik ke puncak gunung, dengan tujuan untuk melihat keindahan panorama matahari terbit. Untuk mencapai arah puncak gunung, para pendaki dapat melewati jalan setapak yang telah disediakan sebagai jalur resmi pendakian. Dari puncak Gunung Sibayak, para pendaki juga bisa memandang keindahan kota Medan dari ketinggian dan kejauhan. Dan pada malam harinya, kota Medan akan terlihat lebih indah dan bercahaya karena kemilau lampu-lampu kotanya.